Kegiatan PPBN & Melatih Kedisiplinan Anak-anak SMPN 1 Probolinggo di MAKODIM 0820 Probolinggo

Kamis, 22 Desember 2011

باسم الله
السلام عليكم



Senin (19/12/2011) pukul 08.00 WIB telah dilaksanakan pembukaan Penataran Pendidikan Pendahuhuan Bela Negara (PPBN) SMPN 1 Kota Probolinggo di Lapangan Makodim 0820 Probolinggo.

Penataran PPBN dibuka secara simbolis oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Drs. Hartono, M.Pd dengan memberikan pesan kepada anak didiknya agar melaksanakan kegiatan dengan penuh semangat tidak perlu takut karena kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin.

Kegiatan ini diikuti 330 siswa-siswi SMPN 1 Kota Probolinggo yang akan mendapatkan pembekalan berupa Wawasan Kebangsaan dan latihan Pengetahuan Baris Berbaris (PBB) selama 3 hari (19 s.d 21/12/2011) di mulai dari pukul 07.00 – 11.00 WIB di Makodim 0820.
Pada hari pertama siswa-siswi SMPN 1 melaksanakan pembekalan Wawasan Kebangsaan di Aula Makodim 0820 oleh Kapten Arm Hendarto Iriono. Kemudian pada hari kedua dan ketiga pelaksanaan latihan PBB di lapangan makodim 0820.

“ Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan dan menumbuhkan rasa disiplin kepada siswa siswi serta mempunyai Wawasan Kebangsaan yang berorientasi pada jiwa Patriotisme dan Nasionalisme “, ujar ‘ Kapten Hendarto' saat memberikan pembekalan Wawasan Kebangsaan.
(Sumber : http://bit.ly/kodim0)

___________________________


Sebelum upacara dimulai siswa-siswi dilatih penghormatan oleh Sertu Sahum. Dengan tertib mereka mengikuti arahan dari Bapak Sertu Sahum.Tepat pukul 08.00 upacara dimulai sebagai pemimpin upacara ananda Fadilah Akbar kelas 7.6 dan sebagai Inspektur upacara Bapak Kepala SMP Negeri 1 Drs.Hartono,M.Pd.
Dalam upacara itu Bapak Kepala SMP Negeri 1 melakukan penyematan peserta yang diwakili oleh ananda Pradana kelas 7.2 dan ananda Riris Oktavia kelas 7.1.Bapak Hartono memberikan arahan yang berupa sanjungan kepada anak-anak bahwa anak-anak SMP Negeri1 adalah anak yang pandai dan disiplin,beliau juga menyampaikan kegiatan ini anggaplah refresing bagi mereka agar menjadi manusia seutuhnya yang disiplin. Ucapan terima kasih dan mohon maaf kepada para pelatih dan jajaran kodim 0820. Cuaca yang mendung membuat anak-anak tidak merasa gerah ,tetapi tidak dengan temannya yang lain karena ada sebagian anak yang merasa pusing bahkan ada yang pingsan saat upacara berlangsung.
kodim2



 Pengarahan Pelatihan Baris berbaris oleh anggota kodim 0820

kodim4




kodim5


















Foto bersama Siswa siswi SMPN 1 Probolinggo(Kelas 7.4) Beserta Bapak DanDim 0820


Setelah Bapak Kepala SMPN1 selesai memberikan arahan Danton Pasiter Bapak Kapten Hindarto Iriono mengambil alih pimpinan.
Upacara berakhir pukul 08.30 peserta upacara menuju ruang pertemuan. Sebelum acara dimulai anak-anak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ibu Asrini Dwi Wulandari ,S.Pd sebagai dirigen.
 Wawasan Kebangsaan (NKRI) 
      Tema:” Apa yang harus kita perbuat untuk Bumi ini “

1.Kemiskinan dan Kelaparan
   Dalam tayangan LCD ditampilkan potret keluarga dengan 11 anak yang menghuni sebuah rumah yang berukuran 3x3 meter.
Betapa menderitanya keluarga tersebut yang kurus kering dengan tulang yang menonjol yang menyangga tubuhnya sendiri tidak kuat lagi.
2.Masalah Sampah
   Dalam tayangan terlihat sampah yang menggunung di mana-mana serta pemukiman yang kumuh.
3.Areal Hutan Semakin Berkurang
   Pulau Kalimantan sebagai contoh tahun 1950 yang hijau dibandingkan dengan keadaan sekarang yang sudah tidak hijau lagi karena kebakaran dan penggundulan hutan yang terjadi di sana. Banjir melanda dan lahan yang kritis akibat longsor.
4.Erosi/Abrasi Laut
   Tanah yang tergerus air laut mengakibatkan lahan semakin sempit.
5.Menangkap Ikan dengan Bom
    Menangkap ikan menggunakan bom mengakibatkan ikan cepat punah dan terumbu karang banyak yang rusak.
Tepat pukul 09.00 anak-anak break sebentar untuk mengambil snack dan minum ,sambil menikmati snack anak-anak disuguhi tayangan video peresmian PLTMH Tlogosari di Tiris Kabupaten Probolinggo oleh Bapak Bupati Hasan Aminuddin.
Tayangan video Perang di Aceh dan Konflik di Somalia dengan semangat mereka melihat film tersebut,sambil lalu Bapak Hindarto menjelaskan bahwa di luar negeri anak-anak seusia mereka tidak mau melihat tayangan seperti itu.

Mengapa NKRI?
Anak-anak melihat tayangan film dokumenter ujian berat perjalanan merebut NKRI.
a.Perjalanan sejarah NKRI 17 Agustus 1945
b.Pasca Reformasi :
   -Krisis berkepanjangan
   -Aksi teroris
   -Timbul konflik horizontal dibeberapa daerah
   -Implementasi otonomi daerah yang salah sehingga berpikir
     sektoral
-          Kebebasan yang kebablasan ingin ubah NKRI

Situasi Regional
Banyaknya target operasi diwilayah Pasuruan,Nganjuk, dan
Mojokerto.
Bapak Hindarto menghimbau agar anak-anak waspada terhadap ajakan dari orang yang tidak dikenal,beliau menjelaskan di Probolinggo telah terjadi seorang ibu yang kehilangan anaknya yang masih usia remaja.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar hal itu tebukti dengan:
-Tanah yang subur
-Geografis Strategis
-Keanekaragaman suku,etnis,agama,bahasa dan adat istiadat.
Secara garis besar wawasan kebangsaan adalah hal pokok dalam upaya memantapkan keutuhan NKRI.
Sangat disayangkan perilaku anak-anak yang masih saja bertindak
indisipliner terbukti tidak peduli dengan sampah yang berserakan.
Kegiatan ditutup dengan tayangan kegiatan tentara Indonesia
di Kamboja serta potret erupsi Gunung Bromo.
Semoga kegiatan singkat ini berhasil dan menggugah hati sanubari anak-anak kita betapa penting arti disiplin dan pembentukan karakter anak bangsa .Sehingga setelah berakhirnya kegiatan ini  diharapkan anak-anak berkepribadian baik., Amien......

......السلام عليكم


Happy Mother's Day :*

I love you mom
having you makes me feel safe & calm
I miss you mom
Missing touches to my face with your chapped palm
you're the greatest
because you're my mom
Thank you mom for gave birth to me ^^


Miss You mom :*





With Love & Best regards from your lovely son :


Pohon Apel

Kamis, 20 Oktober 2011

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.
“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.
“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”
“Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.
Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
“Ayo bermain-main lagi deganku,” kata pohon apel.
“Aku sedih,” kata anak lelaki itu.
“Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya.
Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
“Maaf anakku,” kata pohon apel itu.
“Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”
“Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.
“Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”
“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
                                      
                                                           ---===TAMAT===---
Copyright @ 2013 '-'. Designed by Templateism | MyBloggerLab
free counters